Mengikuti Kompetisi Takraw Tingkat Sumbar

Pelaksanaan Kompetisi Tingkat Sumbar di Koto Alam Kab. Agam

Sebahagian Anggota LTC

Bandaro - Rio - Haris - Imam (Syafrizal) - Masril (Datuak) - Antoni - Willy - Zal.

Smesh dan Blocking

Cara yang benar melakukan smesh dan blockin bola takraw dalam pertandingan

Panitia dan Anggota LTC

Pengurus dan Anggota LTC (Lawang Takraw Club)

This is Smesh

Ini adalah smesh yang dilakkan dengan telapak kaki

Lapangan Takraw


Lapangan Sepak Takraw



  • Panjang Lapangan: 13,42 meter.
  • Lebar Lapangan : 6,10 meter.
  • Garis Batas: adalah garis (lines) yang lebarnya+ 5 cm.
  • Lingkaran Tengah: Ditengah sebuah lapangan ada lingkaran yaitu tempat melakukan sepakan permulaan (tekong/service). dengan garis tengah lingkaran 61 cm.
  • Garis seperempat lingkaran: Pada penjuru tengah kedua lapangan terdapat garis seperempat lingkaran tempat melambungkan bola kepada pemain yang melakukan sepakan permulaan (service) dengan jari-jari 90 cm.
  • Tiang: Dua buah tiang sebagai tempat pengikat jaring, didirikan pada sebelah luar kedua garis samping kiri dan kanan dengan jarak 30,5 cm dari garis samping.
  • Tinggi tiang 1,55 meter untuk laki-laki dan 1.45 meter untuk perempuan.
  • Jaring (net):  Jaring dibuat dari bahan benang kasar, tali, atau dari nylon dengan ukuran lubang-lubangnya 4-5 cm. Lebar jaring 72 cm dan panjangnya tidak lebih dari 6,71 m. Pada pinggir atas, bawah dan samping dibuat pita selebar + 5 cm yang diperkuat dengan tali yang diikatkan pada kedua ring. Tinggi jaring 1,55 m dari tanah/lantai. 

Asal Muasal Sepak Takraw


Permainan sepak takraw ini berasal dari zaman Kesultanan Melaka (1402 – 1511) dan dikenali sebagai Sepak Raga dalam bahasa Melayu. Bola terbuat dari anyaman rotan dan pemain berdiri membentuk lingkaran.

Catatan sejarah terawal tentang Sepak Raga terdapat dalam Sejarah Melayu. Ketika pemerintahan Sultan Mansur Shah Ibni Almarhum Sultan Muzzaffar Shah (1459 – 1477), seorang puteranya bernama Raja Ahmad telah dibuang negeri kerana bersalah membunuh anak Bendahara akibat persengketaan ketika bermain Sepak Raga. Raja Ahmad kemudiannya diangkat menjadi Sultan di Pahang, dengan gelaran Sultan Muhammad Shah I Ibni Almarhum Sultan Mansur Shah.
Pada tahun 1940-an hal ini berubah dengan menggunakan jaring dan peraturan angka. Di Filipina permainan ini disebut Sipa, di Burma Chinlone, di Laos Kator dan di Thailand Takraw.

Peraturannya sama dengan bola volley dengan perbedaan:
  • pemain tidak boleh menyentuh bola dengan tangan
  • pemain atau tim hanya boleh menyentuh bola 3 kali berturut-turut
  • posisi pemain bertahan tidak diputar

Pembangan Di Masyarakat Makassar
Makassar – Olah raga sepak raga yang kini lazim dikenal sebagai sepak takraw, sepintas hanya sebagai permainan yang mengandalkan fisik dengan gerakan-gerakan salto, sambil menendang bola agar jatuh di daerah lawan. Namun, hanya sedikit yang mengetahui bahwa nenek moyang sepak takraw adalah sepak raga. Sebuah permainan tradisional khas Makassar.

Menelusuri lebih jauh historis sepak raga itu, M.Dahlan Dg Gassing, salah seorang tokoh yang mengembangkan sepak raga di Desa Kaemba, Dusun Patte’ne, Kabupaten Maros, bercerita tentang sejarah perkembangan permainan rakyat yang salah satunya berkembang di Desa Kaemba ini. Dituturkan, sebelum berkembang menjadi sebuah olahraga takraw, ma’raga (gerakan melakukan raga), pada dasarnya adalah gerakan-gerakan seni bela diri. Ber-dasarkan cerita turun-temurun di Kaemba, permainan raga muncul dari sebuah kampung yang dahulu disebut Ujung Bulo, sebuah kampung Pa’raga. Dari tempat inilah awal mula berkembangnya seni ma’raga . Namun gerakan-gerakan ini pada mulanya hanyalah gerakan biasa tanpa iringan gendang, gong dan perangkat musik tradisonal lain yang kini kerap mengiringi pa’raga.

Dalam perkembangannya, kedatangan seorang Karaeng (raja) dari Gowa yang menyebarkan Islam dengan memperkenalkan alat-alat musik tradisional seperti gendang dan gong membuat ma’raga tidak lagi dilakukan dengan hanya gerakan-gerakan seperti biasa, namun diiringi dengan alat-alat musik tradisional tadi. Dengan demikian, bisa dipastikan ma’raga adalah salah satu medium penyebaran agama Islam di Kaemba. Hal ini hampir sama dengan yang dilakukan Sunan Kalijaga di Pulau Jawa, ketika melakukan syiar Agama Islam. Sebab melalui cara-cara seperti inilah, Islam dengan mudah diterima masyarakat, tanpa harus melalui jalan-jalan kekerasan. Hingga kini, kentalnya corak Islami masih melekat pada atraksi pa’raga, setiap kali melakukan atraksi ma’raga, para pemainnya kerap melafalkan ”Lailahaillalah” dengan nada yang teratur. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga konsentrasi permainan yang tingkat kesulitannya sangat tinggi. Kini gerakan ma’raga mampu dilakukan dengan formasi tingkat tiga, yaitu gerakan membentuk tingkatan manusia sambil terus memainkan bola raga hingga pemain yang berada paling atas telah berdiri di posisinya. Gerakan inilah yang sekarang pada setiap penampilannya membuat penonton cemas bercampur kagum menyaksikan kepiawaian para pa’raga memadukan seni, kemampuan fisik dan nuansa religius.

Persera

Hingga saat ini, pa’raga dari Desa Kaemba ini terhimpun dalam Persera (Persatuan Sepak Raga) Ramba Kaleleng. Kelompok pa’raga ini bisa disaksikan atraksinya, jika ada undangan pejabat dalam pembukaan sebuah acara, pesta rakyat atau diutus menjadi duta budaya mewakili daerah untuk ajang lokal, nasional bahkan internasional. Untuk melengkapi keindahan seni pa’raga tersebut, dalam setiap pementasan lengkap dengan pakaian adatnya yang dikenal dengan songkok passapu, baju tutup dan lipa sabbe yang terbuat dari kain sutera.
Keberlangsungan permainan yang merakyat ini, kini bergantung pada keinginan dan niat pemerintah untuk bersama-sama dengan pelaku-pelaku seni masyarakat Kaemba untuk terus melestarikan atraksi tradisional yang mengharumkan nama daerah di pentas nasional maupun mancanegara. Di sisi lain, secara tidak langsung juga menggiatkan olah raga yang menggunakan bola yang terbuat dari rotan ini, guna mencari bibit-bibit olahragawan yang menekuni sepak takraw di pentas nasional maupun internasional.

Peregangan (streaching) Otot sebelum Olahraga


Latihan peregangan wajib dilakukan setiap melakukan olahraga. Sebenarnya, peregangan adalah bagian penting dari setiap pelatihan atau olahraga. Harus dilakukan terlebih dahulu sebelum apa-apa lagi. Meregangkan tubuh dan anggota badan adalah persiapan yang baik untuk kegiatan yang lebih ketat.

Kebanyakan atlet akan melakukan duduk dan mencapai, di mana posisi mereka di lantai, kaki dan memperluas jangkauan ujung kaki mereka dengan ujung tangan mereka. Sebenarnya, kebanyakan pelatih benar-benar membutuhkan atlet mereka untuk benar-benar melakukan peregangan sebelum bermain.

Sebenarnya ada yang ideal dalam jangka waktu peregangan. Cara terbaik adalah melakukannya dalam 10 menit. Ini akan memberikan kesempatan yang cukup tubuh untuk bergerak dan melenturkan otot-otot, sehingga menyiapkannya untuk lebih rumit dan gerakan berat.

Namun para ahli akan kerutan pada cara akan lebih dari 10 menit. Stretching the exercise to 30 minutes or more will already wear out the body. Tips kesehatan ini tidak akan menguntungkan jika ada yang mempersiapkan untuk permainan.

Manfaat dari pereganan (treaching)tersebut adalah :
1. Meningkatkan Range Gerakan
Sebagai salah satu terus-menerus melakukan latihan peregangan, panjang otot dan tendon juga meningkat. Ini akan membantu dalam meningkatkan jangkauan gerakan Anda. Dengan demikian, tungkai dan sendi akan mampu bergerak, jauh sebelum cedera yang dapat terjadi. Anda pasti sehat secara fisik.

2. Peningkatan Kemampuan Keterampilan Tampil
Bila Anda memiliki berbagai gerakan, semakin Anda akan dapat melakukan lebih banyak hal. Sebagai contoh, Anda bisa melompat tinggi tanpa merasa sakit ketika Anda mendarat kembali di lantai. Ini juga akan membantu Anda memulai olahraga baru atau memperbaiki lebih jika Anda berada dalam satu. Peregangan dalam aspek ini juga memungkinkan Anda untuk memiliki gaya hidup yang lebih aktif.

3. Pencegahan Cidera
Satu dapat mencegah cedera pada sendi, tendon dan otot dengan peregangan. Ketika otot dan tendon tertekuk dengan baik, mereka dianggap dalam urutan kerja yang baik. Ini akan membantu dalam pemulihan lebih cepat dan penurunan rasa sakit. Otot-otot tubuh akan mampu mengambil lebih melelahkan dan gerakan ketat dengan probabilitas kurang terluka.

4. Mengurangi Ketegangan otot
Jika otot diberikan reguler mereka latihan dan peregangan, sangat kecil kemungkinannya bahwa mereka akan kontrak. Ini akan membebaskan Anda dari segala sakit otot atau masalah.

5. Meningkatkan Energi
Mampu bergerak lebih banyak juga akan memberi Anda lebih banyak energi. Peregangan juga akan membantu meningkatkan kesadaran Anda, seperti mengetahui bahwa Anda memiliki tubuh yang mampu melakukan banyak hal. Dengan demikian, Anda akan lebih terdorong untuk bergerak daripada merajuk di sudut.

6. Mengurangi Kolesterol
Penelitian juga menunjukkan bahwa melakukan latihan peregangan yang berkepanjangan, seperti yoga, akan membantu mengurangi kolesterol dalam tubuh. Ini tentu saja harus dilakukan dengan pola makan yang sehat di tangan. Ini dapat mencegah dan bahkan membalikkan pengerasan pembuluh darah, yang memungkinkan Anda untuk menghindari penyakit jantung.


dikutip dari http://www.antoni-desain.com